WELCOME TO MY BLOG!!

10 March 2012

Berani dan Takut


Jika seseorang berani menata kelemahan sekaligus kekuatan pribadinya menjadi sebuah padu padan yang harmonis, maka orang itu akan merasakan suasana batin yang disebut dengan berani. Ya, berani merupakan sikap yang lahir dari perpaduan antara kelemahan dan kekuatan pribadi manusia, karena sebagai makhluk, manusia digariskan untuk selalu berada di antara dua kutub tersebut.

Seberani-beraninya manusia, kelemahannya terletak pada keterbatasan inderanya untuk tidak bisa menghindari diri dari kekuatan sang pencipta. Kalau dia lapar harus makan, haus haruslah minum, kalau terbentur secara fisik maka akan merasakan sakit. Termasuk dalam kategori ini adalah kelemahan nalurinya untuk tidak bisa mentolelir perubahan nada kejiwaannya. Kalau sedih maka harus menangis, kalau berpisah merasa kehilangan, kalau tertarik maka jatuh cinta.

Maka orang yang berani adalah orang yang merasakan kenikmatannya menjadi manusia. Kalaupun harus berperang, maka hal yang harus dilakukan pertama kali bukanlah mempersiapkan rupa-rupa senjata, melainkan menata kelemahan dan kekuatannya menjadi faktor yang kelak menjadi aksioma bagi kualifikasi yang harus dipenuhinya.

Sebaliknya orang yang takut orang yang tak mampu mengelola kelemahan dan kekuatan pribadinya secara seimbang. Ia tak pernah mampu memberikan kesadaran kepada dirinya sendiri bahwa kelemahan adalah kutub yang bersebelahan dengan kutub lainnya pada timbangan diri manusia, yaitu kekuatan. Tak mengherankan bahwa orang takut selalu memperagakan ketidakseimbangan, baik secara fisik maupun psikologis.

Sudah barang tentu orang ini tak mampu merasakan nnikmatnya menjadi manusia dengan seluruh perangkat yang diberikan Tuhan. Dia selalu berupaya menciptakan kekuatan yang sejatinnya dapat mengubah nilai kemanusiaan menurut versinya sendiri, yaitu kelemahan

fax:

No comments:

Post a Comment

tabber

Auto Featured Slideshow SpicyTricks.com

Nemo enimipsam

Powered by Blogger.

Footer Post 4